Selasa, 23 Oktober 2012

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

DEFINISI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (DSS)
DSS adalah sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer maupun sekelompok manajer dalam memecahkan masalah semi-terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu.
  • Menurut Mann dan Watson, Sistem komputer yang interaktif yang membantu pembuatan keputusan dalam menggunakan dan memanfaatkan data dan model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur. 
  • Menurut Maryam Alavi dan H. Albert Napier, Sistem penunjang keputusan adalah suatu kumpulan prosedur pemprosesan data dan informasi yang berorientasi pada penggunaan model untuk menghasilkan berbagai jawaban yang dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan. 
  • Menurut Litle, Sistem penunjang keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model. 
Yang Dimaksud dengan ERP
Enterprise Resource Planning (ERP) bertindak sebagai tulang punggung lintas fungsi perusahaan yang mengintegrasikan dan mengotomatisasikan banyak proses internal dan sistem informasi dalam fungsi produksi, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan dan sumber daya manusia perusahaan.
ERP yang merupakan kependekan dari Enterprise Resource Planning adalah integrasi dari praktek management bisnis dengan teknologi modern. IT terintegrasi dengan 'core' proses bisnis dari unit bisnis untuk merangkumkan dan menyelesaikan tujuan bisnis secara spesifik.
Pada prinsipnya, ERP adalah sebuah gabungan dari 3 buah komponen penting, yaitu: Praktek Management bisnis, IT dan Tujuan dari bisnis yang spesifik.

Sederhananya, ERP adalah sebuah arsitektur software yang membantu streaming dan pendistribusian informasi terhadap seluruh bisnis unit. ERP memberikan para eksekutif sebuah overview yang komprensif yang akan mempengaruhi keputusan bisnis secara produktif.
Pada core ERP terdapat sebuah data respository terpusat dan ter'managed' yang merequest dan mensupply informasi atau data untuk suatu aplikasi operasional dalam platform universal komputer yang terintegrasi satu sama lainnya.


ERP Di Suatu Perusahaan 

PT SEMEN GRESIK
PT. Semen Gresik adalah perusahaan bergerak di industri semen, yang didirikan sejak tahun 1957. Bicara soal semen, orang mungkin langsung mengasosiasikannya dengan truk pengangkut, adukan, dan tukang bangunan. Namun, bagi manajemen PT. Semen Gresik, urusan semen juga identik dengan sistem informasi yang kompleks dan rantai pasok yang mesti terintegrasi. Dengan kata lain, bisnisnya perlu ditangani dengan bantuan teknologi informasi (TI) yang memadai. Semuanya akan menjadi lebih simpel dengan diterapkannya sistem TI yang terintegrasi dan mutakhir.
Pada bulan Juni tahun 2001, ERP mulai diaplikasikan untuk mendukung bisnis proses yang ada di semen gresik dengan penerapan pertama kali dilakukan di bagian finansial. Seiring dengan berjalannya waktu, implementasi dilakukan dibagian penjualan dan manufakturing. 

Proses Implementasi ERP Pada Semen Gresik :
  1. Mendefinisikan rencana proyek yang realistis dan melaksanakan perubahan proses bisnis sesuai tujuan perusahaan.
  2. Melaksanakan tahap-tahap pengembangan dan penerapan sistem dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan target yang ditentukan.
  3. Mengusulkan penunjukan konsultan dan penetapan platform sistem informasi perusahaan. 
  4. Menyusun rencana anggaran dan melaporkan realisasi biaya proyek.
  5. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa dalam batas-batas yang ditetapkan oleh redaksi.
  6. Membuat laporan manajemen secara berkala dan menyusun dokumentasi proyek.
Kendala-kendala dalam Implementasi ERP :
  1. Teknis
  2. Budaya
  3. Politik 
Hasil implementasi ERP :
  • Mempercepat proses order dari distributor sehingga membantu meningkatkan penjualan semen.
  • Mempercepat waktu pembuatan laporan keuangan.
  • Meningkatkan keakuratan informasi.
  • Lebih efisien.
  • Terjadi peningkatan dari sisi produktivitas karyawan.
Dari pembahasan diatas, ada satu faktor yang membawa kesuksesan ERP terhadap semen gresik yaitu komitmen manajemen, dimana diawal pihak manajemen sudah mempunyai inisiatif untuk menerapkan sistem ini dan kunci sukses implementasi ERP semen gresik, yaitu : bisnis proses yang matang, manajemen perubahan yang baik, komitmen mulai dari level manajemen sampai ke user, dan perubahan budaya organisasi. PT Semen Gresik berhasil mengintergrasikan perubahan dengan mempertimbangkan business, process, people, IT.

ELEMEN-ELEMEN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

  1. Data Management Subsystem. Data manajemen. Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management Systems (DBMS). Terdiri dari elemen-elemen : DSS database, Database Management System, Data Directory, Query Facility.

   2. Model Management Subsystem. Model management. Melibatkan model finansial,   statistikal, management science, atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis dan manajemen software yang diperlukan. Terdiri dari elemen : Model base, Model base management sistem, Modeling Language, Model directory, Model execution, integration and command.

3. User Interface (Dialog) Subsystem. Communication (dialog subsystem). User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini bisa saja disebutkan dengan antarmuka. Dialog subsistem diatur oleh software yang disebut Dialog Generation and Management System (DGMS). DGMS terdiri dari :
  • Berinteraksi dengan berbagai dialog style yang berbeda.
  • Mendapatkan, menyimpan dan menganalisis penggunaan dialog.
  • Mengakomodasi user dengan berbagai peralatan input yang berbeda.
  • Menghadirkan data dengan berbagai format dan peralatan output.
  • Menyediakan antarmuka user ke database dan model base.
  • Menyimpan data input dan output.

4. Knowledge Subsystem. Knowledge management. Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.

CONTOH SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

APLIKASI PENILAIAN KARYAWAN, AHP(Analytic Hierarchy Process).
Prinsip kerja AHP adalah pnyederhanaan suatu persoalan kompleks yang tidak terstruktur dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta menata dalam suatu hirarki. Kemudian tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara subjektif. 
Prosedur AHP : 
  1. Menyusun hirarki dari permasalahan yang dihadapi.
  2. Penilaian kriteria alternatif. 
  3. Penentuan prioritas.
  4. Konsistensi logis.
Diagram Alir Utama. Dalam diagram alir utama ini digambarkan algoritma secara umum semua proses yang ada dalam Sistem Pendukung Keputusan. Proses diawali dengan pengisian form penilaian, selanjutnya pemilihan karyawan berprestasi.


Diagram alir Sistem pendukung Keputusan pemilihan karyawan berprestasi. Proses AHP ini digunakan untuk menghitung nilai intensitas kriteria dan karyawan. 



Diagram alir AHP kriteria. Diagram alir ini berfungsi untuk menggambarkan algoritma untuk proses AHP kriteria penilaian. 


Gambaran umum algoritma pada proses AHP kriteria ini dapat dilihat pada gambar diatas, gambar proses AHP krireia ini adalah input kriteria penilaian, set skala perbandingan berpasangan, dan analisis kriteria penilaian. 


Sumber :